Berita UtamaNews
Trending

Kasus Positif Corona Mulai Landai, RSUD Bogor Kembali Buka Layanan Umum

BRO. Pemkot Bogor memastikan pihaknya telah membuka kembali layanan umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang sempat ditutup lantaran 51 dari 800 tenaga kesehatan dan penunjangnya dinyatakan reaktif (positif) rapid test Corona Virus Disease (Covid-19).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan setelah sempat mengurangi layanan rawat jalan dan rawat inap non Covid-19 di RSUD Kota Bogor selama beberapa waktu, karena buntut dari hasil reaktif rapid test, saat ini dengan pertimbangan adanya kondisi perlambatan pasien positif Covid-19 sebagai dampak pemberlakuan PSBB, hari ini RSUD mulai membuka kembali layanan non Covid-19

“Sebagai gambaran, dari keseluruhan kapasitas sebanyak 120 tempat tidur khusus menangani Covid-19 saat ini diisi 34 pasien yang ditempatkan di blok III, termasuk delapan ruang isolasi bertekanan negatif, saat ini diperuntukan untuk ICU Covid-19 yang dilengkapi ventilator. Mudah-mudahan dengan terus penerapan PSBB secara lebih ketat, kami mampu menurunkan potensi penyebaran Covid-19 ini di Kota Bogor,” kata Dedie, Rabu (06/05/2020).

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, melihat kondisi hari ini di RSUD Kota Bogor pasien Covid-19 sudah mulai landai tidak ada penambahan, kedepannya juga diharapkan landai.

“Yang sudah dipulangkan pasien PDP itu sekitar 128 orang, sampai hari ini. Tapi Minggu lalu masuk PDP baru, jadi silih berganti jumlahnya. Bisa dilihat saat ini paling banyak yang dirawat 38 orang PDP. Mudah-mudahan tidak ada penambahan ini dampak PSBB, masyarakat mulia mengerti social distancing. Harus menahan diri dibulan puasa jadi tetap diam dirumah,” ungkapnya, Rabu (06/05/2020) siang.

Ia melanjutkan, mudah-mudahan ini sudah semakin berkurang terus, jangan sampai ada gelombang kedua karena pertarungan selama dua bulan cukup berat, memakan energi dan lainnya. Pegawai RSUD Kota Bogor sampai saat ini belum ada yang tertular, kemarin rapid itu lumayan menenangkan, ternyata dua kali swab test semua negatif. Walaupun di rapid test reaktif, bisa jadi tingkat eror rapid besar dan dimana-mana terjadi seperti itu.

“Tapi yang sudah negatif juga jangan sampai lupa diri, karena itu tetap ikuti anjuran pemerintah dan jaga social distancing. Yang positif juga sudah ada yang konversi seperti pak Wali Kota Bogor Bima Arya, mudah-mudahan minggu depan bertambah lagi yang konversi. Tapi rata-rata yang konversi ini lamanya 28 hari, virus trennya aga lama sehingga harus bersabar,” tambahnya.

Ilham menegaskan, untuk diketahui RSUD Kota Bogor ini punya tanggung jawab bagi pasien non Covid-19 yang jumlahnya cukup banyak juga. Kemarin RSUD Kota Bogor fokus sebagai rumah sakit rujukan dengan adanya pemisahan blok III gedung RSUD khusus Covid-19. Sehingga blok II dan lainnya bisa dipakai.

“Ada blok pavio dan yasmin sudah bisa dipakai karena beda jalur dan berjarak jauh. Kami triase termasuk paling aman, jadi kalau ada pasien demam dirawat terpisah. Kami bisa menampung pasien lain, operasi yang darurat sudah bisa karena memang diperlukan. Dengan ruang operasi terpisah, sudah bisa dilakukan operasi. Kami juga punya kamar operasi khusus PDP, sudah disiapkan,” tuturnya.

Ilham membeberkan, rawat jalan yang sempat kemarin ditutup, saat ini mulai dibuka seluas-luasnya. Meski demikian, kata dia, ini dilakukan bertahap, tidak semua langsung dibuka.

“Poli penyakit dalam, poli yang urgen, kalau poli gigi dan mata masih tutup. Tapi kalau dokter spesialis bersedia, maka akan dibuka,” pungkasnya.

Penulis : Redaksi Si Bro
Editor : Hari Y

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Check Also
Close
Back to top button